Aplikasi Karir Tangsel Jalin Sinergitas BPJS Ketenagakerjaan Pusat

 

PUTRAINDONEWS.COM

TANGSEL – BANTEN | Rabu 15 Mei 2019. Apindo Tangsel melebarkan sayap menjajaki kerjasama BPJS Ketenagekerjaan Pusat (BPJS-TK) melalui bidang vokasi. Aplikasi apindotangsel.topkarir.com diluncurkan oleh Gubernur Banten Wahidin Halim beberapa waktu lalu, menjadi solusi bagi warga Tangsel mencari pekerjaan.

Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Banten Yakub Ismail, usai mendiskusikan pokok kerjasama yang akan dijalin dengan BPJS Ketenagekerjaan menyampaikan harapanya Apindo Tangsel melalui aplikasi karir dapat memberikan manfaat yang lebih khususnya dalam memberikan sinergi masalah ketenagakerjaan. Kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan karena mereka punya program vokasi.

“Bahwa BPJS Ketenagakerjaan memiliki program vokasi. Dan kami baru saja melakukan pertemuan dengan mereka selaku representatif dari aplikasi karir apindotangsel.topkarir.com. Setelah paparan, kita tahu mana yang bisa kita masuk di antaranya membuat pelatihan-pelatihan. Selain memiliki banyak program. Mereka juga memiliki anggaran besar yang dapat digunakan,” katanya kemarin di salah satu resto kawasan Serpong.

Ini dilakukan semata-mata untuk kebaikan tenaga kerja di Tangsel ke depan dengan memiliki keterampilan mumpuni. Aplikasi apindotangsel.topkarir.com dapat bersinergi dengan banyak pihak selain dengan BPJS juga OPD di Tangsel. Jika sudah maksimal nanti ini dapat diterapkan di tujuh kabupaten kota di Banten

“Ini sudah jelas Gubernur sudah memberikan lampu hijau bisa maksimal beroperasi di Provinsi Banten. Ini  dalam rangka mensuport penyerapan tenaga kerja yang notabene tingkat pengangguran di Banten tertinggi se Indonesia yaitu 8,54 persen. Ini bertujuan ke sana,” tambah ia di dampingi Ketua Dewan Pimpinan Kota (DPK) Apindo Tangsel, Adwin Sjahrizal.

BACA JUGA :   GELAR WEBINAR SAFE N' HEALTH, IMO-Indonesia Hadirkan 4 Narasumber Nasional

Program yang ada di BPJS Ketenagakerjaan Pusat ini memang terbatas hanya kepada mereka yang pernah terdaftar sebagai pekerja Industri tertentu atau perusahaan tertentu. Kemudian mereka  menjadi anggota BPJS. Namun  yang bersangkutan secara kebetulan mereka berhenti atau diberhentikan. Mereka itu memiliki kesempatan untuk ditingkatkan skillnya.

“Sementara untuk yang lainnya kita akan sinergikan dengan Kementerian Ketenagakerjaan. Bidang-bidang yang jadi konsen, adalah bidang kontruksi, perikanan, perhotelan, dan beberapa bidang lainnya oleh BPJS Ketenagakerjaan,” tambah ia

Untuk vokasi bidang kontruksi dari Apindo Banten dapat memfasilitasi melalui Asosiasi Profesi Kontruksi melalui sertifikasi terbitan dari Lembaga Pengembangan Jasa Kontruski (LPJK). LPJK  dibentuk Kementerian PUPR melalui Dirjen Bina Kontruksi. Lembaga ini  saat ini satu-satunya yang menerbitkan sertifikasi masyarakat.

“BPJS melatih tapi tidak mengeluarkan sertifikat. Targetnya dapat bersaing di kancah internasional. Kompetensi ini harus ditingkatkan berikut sertifikasi. Dengan demikian tidak hanya terbatas domestik tapi juga merambah ke internasional, karena Indonesia menjadi salah satu negara yang ikut di dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan akan meningkat ke Asia Pasifik hingga ke global, dunia,” imbuhnya.

BACA JUGA :   DANREM, KAPOLDA DAN KOMPONEN MASYARAKAT BABEL MELAKSANAKAN DIALOG  KEBANGSAAN

Asisten Deputi Kendali Mutu dan Investigasi Klaim, Direktorat Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan, Isnavodiar Jatmiko menyampaikan melalui vokasi, pelamar melihat lowongan kemudian mengikuti pelatihan tenaga kerja. Jika pelatihan bagus serapan pun akan bagus.

“Kami juga akan melihat lembaga pelatihan mana yang bagus dan terus tersalurkan. Termasuk kami akan melihat pelatihan yang tidak aktif. Semua informasi akan dikirim ke Kementerian Ketenagakerjaan,” jelasnya.

Turut hadir Direktur Operasional Topkarir.com Diana Tanu ia mencontohkan ada peluang besar bidang penjualan. Hanya saja ini masih dianggap belum penting oleh pelamar kerja. Sementara penjualan dalam perusahaan menjadi kunci utama. Saat ini lulusan SMA-SMK lebih banyak pada administrasi perkantoran. Sementara saat ini tidak menguntungkan dalam bidang itu.

“Skill penjualan belum diperhatikan padahal rata-rata banyak yang menjadi pengusaha dari pengalaman. Perusahaan banyak membutuhkan bidang penjualan,” ujarnya.

Lanjut ia, selain memang hard skill penting ada yang lebih penting yaitu soft skill. Ini untuk mensiasati saat pekerja baru aktif sebulan dua bulan tiba-tiba menghilang di perusahaan. Untuk itu perlu ada vokasi soft skill kendati membutuhkan waktu lama mencapai tiga bulan. “Lama karena merubah perilaku seseorang sehingga membutuhkan waktu lama,” bebernya. (**)

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!