Diduga Selewengkan Bantuan Gempa, Bupati Cianjur Dilaporkan Ke KPK !

***

Putraindonews.com – Jakarta | Bupati Cianjur Herman Suherman sedang dilaporkan oleh kelompok masyarakat yang menamakan diri sebagai Acsenahumanis Respon Foundation.

Herman dilaporkan atas dugaan kasus penyelewengan dana bantuan gempa Cianjur. Perwakilan Acsenahumanis Respon Foundation, Ery mengatakan bahwa bantuan tersebut diberikan oleh pihak asing bernama Emirates Red Crescent untuk membantu korban gempa Cianjur yang terjadi pada November.

Adapun bantuan itu berupa 2.000 lembar selimut, 25 ton beras, 1.000 paket kebersihan, 500 lampu dengan sumber tenaga solar, serta battery charger untuk tenda. Menurut Ery, Herman diduga menyalahi standar operasional prosedur (SOP) yang telah disusun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

BACA JUGA :   Sambut Tekhnolgy Masa Depan, Menteri BUMN Umumkan Holding PLN dan 4 Sub-Holding Baru

“Bupati memotong SOP yang sudah dibuat BNPB, serta me-repacking bantuan menjadi berbeda,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/12).

Ery bersama rekan-rekannya menduga, Herman tidak meneruskan bantuan itu sebagaimana semestinya. Ia diduga memanfaatkan jabatannya sebagai bupati untuk kepentingan dirinya sendiri.

“Yang tadinya sumbangan dari lembaga internasional diubah kemasan partai dan dijual ke pasar,” imbuh Ery.

Dugaan penyelewengan itu bermula saat bantuan itu tidak ditempatkan di gudang maupun lokasi penyimpanan lain.

BACA JUGA :   24.522 KK di 12 Kecamatan Terdampak, Banjir Kabupaten Siantang Kalbar Akibatkan Dua Orang Meninggal Dunia

Ery mengaku semakin curiga saat pihaknya mencoba titik lokasi gudang lain sebagaimana petunjuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Menurutnya, bantuan itu diletakkan di gudang dan dibawa ke ruko-ruko.

“Bantuan yang tadinya ditempatkan gudang penunjukan dipindahkan ke ruko-ruko dan masyarakat dapat langsung mengambil bantuan tanpa prosedur SOP, dan pemindahan bantuan dari gudang BNPB ke ruko,” ujar Ery.

“Ini baru bantuan (logistik), belum dana bantuan internasional yang diduga juga ada penyelewengan,” tandas Ery. Red/HS

***

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!