Fenomena Citayam Fashion Week, Masalah Kebersihan Sampai HAKI Muncul di Change.org

***

Putraindonews.com – Jakarta | Citayam Fashion Week masih menjadi fenomena yang diperbincangkan khalayak di Ibu Kota. Fenomena soal anak-anak dari sekitaran Citayam dan Bojong Gede, Kabupaten Bogor yang berkumpul di sekitaran Stasiun Dukuh Atas ini memunculkan berbagai macam diskusi di tengah masyarakat. Ada yang pro, dan tentu saja tak sedikit yang kontra.
Namun, di luar semua perbincangan pro dan kontra itu, ada beberapa netizen yang kemudian membuat petisi perihal Citayam Fashion Week. Petisi pertama dibuat oleh komunitas Anak Twitter Mulung. Komunitas ini merupakan sekumpulan orang-orang yang peduli pada kebersihan lingkungan. Mereka rutin memungut sampah di ruang publik sembari berkampanye agar membuang sampah pada tempatnya.
Komunitas Anak Twitter Mulung membuat petisi bertajuk “Pemprov DKI, Segera Tambah Jumlah Tempat Sampah di Citayam Fashion Week!”. Dalam petisinya ini, mereka meminta Pemerintah DKI Jakarta untuk menyediakan lebih banyak tempat sampah di sekitar lokasi Citayam Fashion Week.
Dalam petisi yang mereka buat, komunitas ini menyebut sampah menjadi salah satu masalah yang muncul di tengah Citayam Fashion Week.
“Menurut kami, salah satu alasannya adalah karena tempat sampah yang cuma sedikit di sana. Akibatnya, orang-orang pun menyimpan sampah mereka di tempat terdekat dan di sela-sela tumbuhan pinggir jalan yang kemudian luput dari pandangan petugas kebersihan,” tulis Anak Twitter Mulung dalam petisinya.
Komunitas ini bahkan sempat datang sendiri ke sana untuk memungut sampah yang ada di lokasi. Untuk itu, lewat petisinya, Mereka meminta masyarakat untuk mendukung petisi yang dibuat agar Pemerintah DKI mau menambah tempat sampah di sana. Petisi tersebut bisa diakses di sini.
Dua petisi lainnya soal Citayam Fashion Week adalah soal ribut-ribut influencer Baim Wong dan istrinya Paula Verhoeven yang mendaftarkan nama perhelatan tersebut sebagai Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Rencana ini mendulang kritik dari masyarakat.
Lewat petisi bertajuk “Cabut pendaftaran Citayam Fashion Week ke HAKI”, Ilya Waluya, pembuat petisi, mengatakan, “Citayam Fashion Week adalah gerakan organik akar rumput yang tumbuh kembangnya harus natural dan organik pula.”
Ilya mengatakan Citayam Fashion Week akan menghilang dan tidak lagi menjadi aksi yang menarik jika dimewahkan. Petisi tersebut bisa diakses di sini.
Senada dengan Ilya, seorang netizen bernama Raihan Omar, juga membuat petisi serupa berjudul, “Citayam Fashion Week adalah Milik Publik”. Dalam petisinya, Raihan juga merasa, “Apapun alasannya menjadikan sebuah domain publik menjadi kepemilikan oknum tertentu tidak dapat DIBENARKAN secara etika dan moral. Dukung Kemenkumham untuk MENOLAK klaim sepihak atas sebuah merek untuk dijadikan HAKI.” Petisi tersebut bisa diakses di sini.

Pada dasarnya, dua petisi soal HAKI ini sudah bisa disebut berhasil. Sebab, berkat suara dari para netizen di saluran manapun termasuk petisi ini membuat Baim Wong akan mencabut pendaftarannya. Red/Ben

BACA JUGA :   Rutan Prabumulih Berikan Edukasi Pada Warga Binaan, Barang Bekas Jadi Bernilai Tinggi 

***

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!