Harga Ayam Terus Merosot Setiap Tahunnya, “2019 Peternak Blitar Menjerit”  

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar, Adi Andaka

BLITAR – PUTRAINDONEWS.COM | Sepekan terahir keluhan petani peternak ayam broiler atau ayam potong di Blitar semakin tragis, pasal nya harga ayam menurun drastis yang hanya 10 ribu rupiah per kg  nya. Hal ini diawali pada tahun 2010 harga ayam pedaging terus menurun hingga puncak nya di tahun 2019 ini.

Kepala Kantor Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar Adi Andaka saat ditemui awak media diluar kantor, kamis 27/06/2019 mengatakan bahwa di Kabupaten Blitar saat ini terdapat 3.500 peternak dan hanya ada 100an peternak yang konvensional, artinya mereka memilih bertahan tidak mau menjadi plasma Pabrik.

“Rata rata peternak yang tidak mau bergabung dengan pabrik pakan saat ini memang terhimpit dan bahkan sampai gulung tikar akibat harga yang semakin memburuk,” kata Adi

BACA JUGA :   Peluncuran Tahapan Pilkada 2024, Partisipasi Masyarakat Jadi Perhatian Pj Gubernur Sumut

Dengan bermitra menurut Kepala Dinas semua nya akan terartasi, sejumlah peternak yang kini diambang kebangkrutan sudah tertolong sejak dulu, karena masyarakat peternak jika menjalin kemitraan dengan pabrik pakan akan mendapatkan bantuan,peternak hanya menyiapkan lahan dan tenaga saja.

“Sebesar apapun peternak mandiri tetap akan tidak mampu bertahan, mereka tidak akan bias bersaing dengan pe modal besar,” jelasnya.

Masih kata Adi Andaka karena regulasi pemerintah saat ini menyerahkan sepenuhnya harga komoditas ayam Broileh pada pasar, kesulitan mengatasi persoalan ini karena pemodal besar yang memiliki jaringan yang terinterigrasi dari hulu hingga hilir tetap pegang peranan yang dominan, sedangkan peternak kecil yang sangat ketergantungan terhadap beberapa produk, seperti obat, vaksin dan pakan jelas akan tumbang.

BACA JUGA :   Dua PLTA dan Tiga PLTM Siap Dioperasikan PLN

Saat ini populasi ayam di Blitar masih kisaran 3 juta ekor, itu arti nya masih untuk mensuplai kebutuhan daging ayam lokal Blitar saja. indek produksi arti nya tidak akan mampu bertahan untuk bersaing dengan pemodal besar yang berskala Nasional.

“Kondisi ini memang cukup memprihatinkan, jika peternak sampai ada yang jual rumah, perkarangan untuk agar tetap bisa bertahan, tabungan ludes, untuk itu saya hanya bisa menyarankan untuk bergabung dengan sistem kemitraan, hal ini akan jauh lebih baik kedepan,” imbuhnya (**)

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!