Penambangan Batu Oleh PT. Lotus Ditolak Warga Bangka Barat

Photo : lokasi Penambangan batu granit

  • Deddy Wijaya: Kalau Memang Membuat Keresahan Evaluasi Ulang

Bangka Barat, Putraindonews.com – Rencana PT. Lotus melakukan aktivitas Pertambangan Batu di Bukit Kukus yang terletak di Kabupaten Bangka Barat mendapat penolakan keras dari masyarakat. Pasalnya Bukit tersebut memiliki berbagaimacam manfaat guna menjaga kestabilan lingkungan.

 

“Kita menolak keras, sebab Bukit inikan memiliki berbagai manfaat, misalnya secara Hidrologisnya bisa menyerap kelebihan air hujan sehingga tidak banjir, dan bisa menjaga kestabilan air tanah, sehingga disaat musim panas tidak kekeringan,” ungkap salah satu masyarakat Pal 3, Rehaldamayanti

 

“Belum lagi manfaat Klimatologisnya, bisa menciptakan kelembabab udara, iklim mikro, suhu, dan curah hujan, sehingga tercapainya iklim yang stabil dan sehat,” sebutnya

 

“Selain itu manfaat secara Estetika Bukit Kukus yang ditumbuhi berbagai tanaman hijau membuat udara sejuk dan sehat, dan juga sebagai penahan angin. Ditambah lagi keserasian lungkungan antara Manusia, Flora dan Fauna,” tukasnya

BACA JUGA :   Otoritas Pelabuhan Sampit Persiapkan Arus Mudik Lebaran Lebih Awal

 

Terlebih lagi dengan tidak ditambangnya Bukit Kukus ini, bisa menetralkan Hujan Asam yang diakibatkan dari polutan kendaraan dan Industri

 

“Kita harap Pihak-pihak berkepentingan dapat mempertahankan bukit ini, yang memang memiliki berbagai manfaat bagi masyarakat Babar,” katanya

 

Sementara itu Tokoh masyarakat Pal 4, H. Simun juga menyatakan ketidak setujuannya terhadap aktivitas pertambangan batu yang akan banyak menimbulkan dampak negatif tersebut.

 

“Alasan tidak setuju karena takut akan himbas yang tidak diinginkan, mengganggu kesehatan dan rumah kami,” katanya

 

Yang tidak kalah pentingnya kata Simun, disekitar Bukit tersebut merupakan tempat masyarakat berkebun guna menafkahi keluarga.

 

“Bukit kukus ini dipinggir-pinggirnya tempat berkebun, sehingga menjadi harapan bagi masyarakat untuk beraktivitas dalam memenuhi kebutuhan,” tutupnya

BACA JUGA :   Masuki Hari Ketiga Pascabencana Natuna, BNPB: Penanganan Berjalan Signifikan

 

Menanggapi hal tersebut Salah satu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Dapil Bangka Barat, Deddy Wijaya, meminta pemerintah mengevaluasi kembali terhadap rencana tersebut. Pasalnya ditakutkan akan berdampak sosial dimasyarakat sekitar.

 

“Mesti di evaluasi lagi kalau memang masyarakat tidak setuju, dan dalam pertambangan pasti ada yang namanya dampak sosial, kalau dampak sosial nya tinggi dan membuat keresahan maka perlu pertimbangan,” ungkap Politisi Golkar tersebut

 

Terlebih lagi dalam proses pengeluaran Amdal, salah satunya harus ada persetujuan masyarakat sekitar.

 

“Dalam pengeluaran Amdal harus ada persetujuan masyarakat sekitar, kalau masyarakat tidak setuju ya pemerintah harus mempertimbangkan kembali,” tutupnya. (Sutrisno Dinata)

Photo : lokasi penambangan batu granit dilihat dari rumah warga

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!