Pengamat Sebut Penjagaan kepada Kepala Negara Lebih Diperketat Lagi

PUTRAINDONEWS.COM

JAKARTA | Tingkat keselamatan para pejabat kini mulai terancam. Pasalnya, salah satu petinggi di negeri ini Jendral TNI Purn. Wiranto yang juga Menteri Menko Polhukam ditusuk pelaku diketahui merupakan pasangan suami istri.

Wiranto ditikam saat beliau melakukan kunjungan ke Banten. Direktur Eksekutif and Political Public Policy (P3S) Jerry Massie menilai latar belakang mantan panglima ABRI di era mendiang presiden Soeharto ini ditusuk tak lain karena beliau orang yang getol menumpas radikalisme dan terorisme.

“Target kelompok ini memang para petinggi di negeri ini tak terkecuali presiden RI. Selama ini untuk SOP Security pengamanan baik pejabat tinggi kita paling lemah,” kata Dewan Pembina Ikatan Media Online Indonesia (IMO) ini.

BACA JUGA :   Mendagri ; Penegakan Hukum PPKM Harus Tegas, Namun Humanis dan Manusiawi

Di negara maju saja seperti Amerika Serikat (AS), Prancis, Jerman dan sebagainya pengamanan super ketat saat presiden mereka turun ke negara bagian dan provinsi.

“Mana ada presiden AS berfoto selfie dengan publik AS, paling bisa berfoto di White House atau acara khusus di ruangan in door.

Baru di Indonesia presiden bisa menyalami siapa saja orang yang tak di kenal.

Jerry mengatakan merakyat bukan hanya pada tataran berjabat tangan, tapi peduli terhadap rakyat kecil dan membantu warga miskin dengan program pemerintah, itu lebih afdol ketimbang berselfie ria.

“Dengan peristiwa ini, saya sarankan agar pengamanan pejabat negara lebih diperketat. Sebelum presiden berkunjung ke daerah maka lapangan harus steril, kalau perlu tidak harus berjabat tangan dengan semua warga,” tegas Jerry.

BACA JUGA :   1 TON RENDANG SUMBAR UNTUK MASYARAKAT LOMBOK

Selanjutnya ucap Jerry bisa menggunakan tali pembatas agar lebih aman….

Selain itu, pengamanan presiden harus diperketat, jangan sembarangan selfie dan berjabat tangan dengan orang yang kadang berniat jahat…

“Jerry juga mengatakan bahwa dirinya pernah mengusulkan hal yang sama pada 2014 silam pada Paspampres,” kata dia.

Kalau memang ada yang mau mau berjabat tangan di sortir siapa-siapa mereka, Identity card mereka perlu diketahui.

Begitu pula ujar Jerry, bagian intelejen sudah mengecek lapangan 2 minggu sebelumnya. Dan terpenting kata dia adalah pemeriksaan sajam dan lainnya. Tutup Jerry.

@yfi

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!