Pertamina Geothermal Catatkan Peluang Ekonomi dari Pengurangan Emisi Karbon

***

Putraindonews.com – Jakarta | PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGE) mencatatkan potensi ekonomi dari pengurangan emisi karbon.

Saat ini terdapat beberapa unit bisnis PGE yang berhasil melakukan pengurangan emisi karbon, seperti PLTP Kamojang unit 5, Lumut Balai unit 1 dan 2 yang menggunakan Gold Standard, serta PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 yang menggunakan Verified Carbon Standard (VCS).

“Seluruh upaya ini membuka peluang baru yang berpotensi meningkatkan nilai ekonomi pengurangan emisi karbon dan secara langsung akan membuka peluang pendapatan baru bagi PGE,” kata Dirut PGE Achmad Yuniarto dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (1/4).

Diketahui, kredit karbon adalah izin atau sertifikat yang diberikan kepada suatu perusahaan untuk dapat mengeluarkan karbondioksida atau gas rumah kaca lainnya dalam jumlah tertentu sesuai dengan regulasi yang telah ditentukan.

BACA JUGA :   Peran kaum perempuan di pentas politik

Achmad mengatakan, PGE saat ini telah membukukan pendapatan baru (new revenue generator) dari kredit karbon senilai 747.000 dolar AS atau sekitar Rp11,2 miliar (kurs Rp15.000 per dolar AS), yang tercatat dalam laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit (audited) dan dipublikasikan pada 30 Maret 2023.

Dari sisi operasi, pendapatan kredit karbon ini dihasilkan oleh dua Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yaitu Ulubelu unit 3 dan 4 serta Karaha yang menghasilkan setara 1,7 juta ton pengurangan emisi karbon yang dihitung semenjak pembangkitan tersebut beroperasi secara komersial hingga awal tahun 2020,

Saat ini, lanjut Achmad Yuniarto, PGE mengelola 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dengan kapasitas terpasang lebih dari 1,9 Gigawatt (GW), dimana 672 megawatt (MW) dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skenario Kontrak Operasi Bersama.

Baca Juga : antisipasi kepadatan arus mudik, pertamina siaga siapkan sejumlah layanan ekstra

Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sebesar sekitar 82 persen dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.

BACA JUGA :   Diawasi Dengan Ketat, Satgas ; Tidak Boleh Ada Yang Mengambil Keuntungan Dalam Penanganan PMK !

Terkait dengan kontribusi pengurangan emisi yang dihasilkan oleh PLTP yang dioperasikan, Ahmad Yuniarto yang akrab disapa AY menyatakan PGE juga memiliki inisiatif Environmental Sustainability and Governance (ESG).

Komitmen ESG ini sudah dibuktikan dengan meraih peringkat tertinggi kedua pada ESG Rating (ER) dalam kategori good performance dari sisi pengelolaan ESG oleh lembaga rating Sustainable Fitch. Red/HS

***

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!