Alhamdulilah, Genap 1 Tahun K-APEL Membina Ibu- Ibu Parangtambung Ceria Mengaji

***

Putraindonews.com – Makassar | “Saat kamu berpikir untuk menyerah, ingatlah mengapa kamu memulainya,” itu kata-kata inspiratif dilontarkan Founder Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) Rahman Rumaday pada milad pertama pengajian Ibu-ibu Rempong atau Parangtambung Ceria (PACE), Jalan Daeng Muda Kelurahan Parangtambung Kecamatan Tamalate Makassar, Jumat malam (25/2/2022).

Menurut Bang Maman sapaan akrab Rahman Rumaday, “hari ini genap 1 tahun tepatnya pada tanggal 22 februari 2021 diruang berukuran 4×4 saat itu jumlah kami hanya 8 orang.

Kami sama-sama bersepakat untuk berdamai dengan pikiran dan perasaan dan berdamai dengan kondisi diri sendiri bahwa usia, mengurusi suami, anak, dan urusan asap dapur tidak menjadi alasan untuk memulai “kata berat” semuanya menjadi ringan oleh karena sudah berdamai dengan semua kondisi.”

“Dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim sama-sama memulai dari titik nol IQRA 1 menjadi garis star dan juga onde-onde salah satu kue khas tradisional makassar sebagai simbol agar setiap orang yang memulai mengaji diberi hidayah supaya bacaanya fasih dan juga agar “mumba”

Artinya di beri kelancaraan mengaji dan bisa cepat lancar bacaannya dan muncul.di saat jadwal “Tippaki laccu baccanna Siagang mumba terus mengaji” jelasnya pada media ini

BACA JUGA :   Ketua PKS Gowa Ustadz Suardi Resmi Lantik Pengurus DPC PKS Bontonompo Selatan Gowa

“Semuanya berawal dengan mengaji dari rumah ke rumah karena saat itu belum ada tempat mengaji tetap yang ditempati untuk mengaji seiring berjalanya waktu ibu-ibu yang ikut mengaji makin bertambah jumlahnya rumah-rumah yang sering ditempat mengaji tidak dapat lagi menampung ibu-ibu.

Alhamdulillah… Ada keluarga dermawan dengan ikhlas menawarkan rumahnya sebagai tempat tetap mengaji ibu-ibu Parang Tambung Ceria (PACE) atau ibu rempong terima kasih pak Mustakim dan bu Ismi,” ungkap pria berkacamata ini.

Maman kemudian menceritakan kejutan yang diberikan oleh para ibu yang mengklaim diri mereka rempong, “waktu mengaji telah usai “mengaji, ilmu tajwid, dan setor hafalan” tidak seperti biasanya heboh disaat waktu mengaji usai ya namanya juga ibu-ibu rempong bukan rempongnya namanya kalau tidak heboh malam ini kenapa hening.

Sebagian bangku mengaji pada kosong ditinggal pemiliknya, sebagaian lain duduk santai tanpa minuman dan snack dihadapannya sebagaimana biasanya ramai dengan minuman dan berbagai macam kue yang dihidangkan,” kisahnya.

BACA JUGA :   HPI Babel Dan ACT Bersinergi Dukung Kemanusiaan dan Kesejahteraan Masyarakat Babel

“Tetiba ruang mengaji jadi heboh “Selamat hari jadi mengaji pak guru….. Alhamdulillah 1 tahun kita mengaji pak guru kue tar bertuliskan “Barakallah Ibu-ibu Pace.”

Ditemani onde-onde … semoga pak guru sehat selalu dan sabar bersama kami tidak bosan mengajari kami mengaji ucap ibu-ibu,” lanjut Maman.

Suka dan duka mengalir dalam proses dan dalam waktu yang tidak singkat dimulai dari titik nol (iqra 1) dan Alhamdulillah sebagian besar dari mereka sekarang sudah di qur’an besar..

“Sesuatu yang dapat dibayangkan pasti dapat diraih. Sesuatu yang bisa diimpikan pasti dapat diwujudkan,” tambahnya.

“Berbagi itu asyik dan menyenangkan,” pungkas Maman memberi kata-kata inspiratif.

Sementara itu ketua PACE Herawati mengungkapkan kesyukurannya karena ada yang ingin mengabdikan dirinya untuk mengajari mereka mengaji.

“Kami di PACE atau Ibu-ibu Rempong mengucapkan terima kasih kepada Pak Guru (Maman) yang setahun ini dengan sabar dan ikhlas mengajari kami mengaji,” tukasnya.

“Semoga beliau diberi kesehatan dan kesabaran untuk mengajari kami terus mengaji hingga khatam,” tutupnya. Red/Ben

***

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!