Antisipasi Kelangkaan Tempe & Tahu, Pemkot Tangsel Siapkan Lauk Pauk Pengganti

***

Putraindonews.com Tangsel | Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang Selatan merespon cepat antisipasi kelangkaan tahu dan tempe di wilayah.

“Pasalnya, karena dipicu kenaikan harga bahan baku pengrajin tahu dan tempe lakukan mogok produksi”.

Harga kedelai sekarang kan di posisi di Rp 1,2 juta perkuintal atau harga Rp 12 ribu perkilo. Ini yang menjadi faktor keberatan dari pengrajin tempe yang kemudian melakukan mogok produksi, ujar Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Tangerang Selatan Heru Agus Santoso kepada awak media.

BACA JUGA :   Rancangan Pergub Fasilitasi Penyelenggaraan Perhutanan Sosial di Bengkulu Mulai Dibahas

Namun demikian, pihaknya telah mengimbau kepada pengrajin untuk tidak mogok produksi tempe dan tahu”.

Sejak awal telah kami imbau agar mereka tidak mogok. Walaupun sekarang mereka demo mogok, kami minta agar tidak berlama-lama dan kembali memproduksi tempe, ungkapnya.

Adapun, selain melakukan imbauan, kami juga melakukan pemantauan kondisi terhadap harga kedelai dilapangan.

Selanjutnya, Pemkot Tangsel berkoordinasi dengan Pemprov Banten yang kemudian diteruskan ke Kementerian Perdagangan agar melakukan intervensi supaya harga kedelai ini bisa turun, kata Heru

BACA JUGA :   Pengamanan Malam Tahun Baru 2022, Kecamatan Panongan Gelar Apel Gabungan

Situasi ini berbeda dengan minyak, kalau minyak itu kan industri, kalau tempe kan pengrajin. Yang bisa kita lakukan sekadar mengimbau kepada pengrajin tempe agar tidak mogok, sehingga kebutuhan di lapangan bisa tercukupi. Itu harapan kita, imbuhnya.

Untuk itu, sebagai antisipasi Pemkot Tangsel telah meminta kepada semua pengelola pasar agar memastikan ketersediaan lauk-pauk pengganti tempe. “Seperti telur dan ikan, dan itu yang kita lakukan”, tutup. Red/Ward

***

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!