Polemik Administrasi Perawatan, Humas RSUD dr. Ben Mboi Angkat Suara Sampaikan Klarifikasi

***

Putraindonews.com – NTT | Terkait polemik yang beredar luas di ruang publik tentang dugaan adanya manipulasi administrasi biaya perawatan pasien atas nama Tn. W.S usia 45 tahun, jenis kelamin Laki laki.

Ahkirnya mendapatkan tanggapan dari pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Ben Mboi Ruteng melalui Humas Laurensius Guntur dalam pres release yang diterima Putraindonesw.com Senin, 14/02/22.

Guntur menegaskan manajemen RS “tidak adanya manipulasi data administrasi yang dilakukan pihak RS untuk keuntungan institusi atau  petugas RSUD dr. Ben mboi,”tegasnya.

Dari informasi yang beredar, setidaknya ada 4 point yang dipersoalkan oleh Tn. W.S.  untuk itu, berikut penjelasan dari pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Ben Mboi Ruteng:

1. Biaya hari rawat yang tertulis tanggal 7 Februari 2022

Terkait biaya hari rawat, bahwa pasien tersebut,  Masuk Rumah Sakit tanggal 31 januari 2022 dan Keluar Rumah Sakit tanggal 6 Februari 2022, sehingga lama hari rawat dihitung dari tanggal 1 februari 2022 – 6 Februari 2022 sehingga total hari rawat pasien tersebut adalah 6 hari perawatan.

Adapun tanggal 7 Februari 2022 yang tertulis dalam kwitansi pembayaran pasien, tanggal tersebut adalah tanggal penginputan oleh admin RS dan hal ini tidak berdampak terhadap penambahan  biaya hari rawat pasien  tersebut.

BACA JUGA :   Sederet Pencapaian Dalam Pembangunan Turut Menghiasi HUT Ke-18 Kota Prabumulih 

2. Alat kesehatan yang diresepkan tapi tidak sesuai dengan kondisi sakit pasien.

Kami jelaskan bahwa alat yang dimaksud oleh pasien adalah “3 way stop cock”, alat ini digunakan untuk pasien yang terpasang syringe pump.  pemakaian alat ini  diberikan kepada pasien tanggal 3 februari 2022 jam 9 wita untuk kepentingan pemberian obat anti hipertensi (sesuai advis dokter).  sehingga petugas melayani kebutuhan alat ini dengan persediaan RS, Sementara pemberian resep alat tersebut, untuk menggantikan persediaan RS yang sudah terpasang pada pasien baru dilakukan pada pukul 10.00 wita pada hari itu juga.

3.  Jumlah kantong darah yang tidak sesuai.

Dapat kami jelaskan bahwa jumlah darah yang diorder ke Unit Transfusi Darah sebanyak 3 bag dan yang terpasang pada pasien hanya 2 bag.

Pemberian darah bag 1 (pertama) diberikan tanggal 1 Februari 2022 . Tanggal 2 februari 2022 akan diberikan transfusi bag ke -2 tapi sesaat akan diberikan transfusi, tekanan darah pasien kembali meningkat.

Atas advis dokter jaga, pemberian transfusi ditunda, sementara pada saat yang sama, kemasan bag darah sudah terbuka dan sesuai SOP pada Unit Transfusi Darah kondisi seperti ini dianggap bag darah tersebut sudah terpakai.

BACA JUGA :   Bupati Serang Pastikan UNBK SMP Berjalan Baik #1.500 Komputer Masuk Anggaran 2020

Transfusi darah kembali dilayani pada tanggal 3 februari 2022 tetapi tidak menggunakan bag darah yang akan diberikan pada tanggal 2 karena kemasanya sdh terbuka.

4. Pemeriksaan darah pada klinik di luar RS

Pemeriksaan yang dimaksud oleh pasien adalah pemeriksaan untuk screening HIV. Hal ini sesuai dengan advise dr spesialis penyakit dalam, agar pasien tersebut dilakukan pemeriksaan HIV dan hal ini dilakukan oleh konselor VCT RS dan dilakukan pada KLINIK VCT RSUD dr Ben Mboi Pemeriksaan ini dilakukan setelah dilakukan konseling terlebih dahulu dan atas persetujuan pasien dan TIDAK DIPUNGUT BIAYA”. Jadi tidak benar pemeriksaan itu dilakukan pada klinik atau laboratorium di luar RS.

5. Kami menyampaikan terima kasih atas atensi semua pihak terhadap kondisi ini, hal ini tentu dengan niat yang sama agar RSUD dr. Ben mboi terus melakukan pembenahan agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh lapisan  masyarakat Manggarai, adapaun saran dan kritikan tetap kami butuhkan, tutup. Red/Ben

***

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!