BURUAN SAE Serta Sinergitas Luar Biasa Antar Warga Dengan Kang Pisman

PUTRAINDONEWS.COM

BANDUNG – JABAR | Kang Pisman dan Buruan Sae termasuk program dari Pemkot Bandung yang pengerjaan proyek lewat beberapa dinas seperti DLHK, Dispangtan, DPKP3 dan dinas keterkaitan lainnya seperti DPU dan UMKM.

Sebenarnya jika Pemkot Bandung dan SKPD serta dinas-dinas terkait sinergi dan kolaborasinya terus dilakukan dengan baik maka tidak menutup kemungkinan menambah dan merambah pada sektor ekonomi dan pemberdayaan lebih luas dan kompleks.

Namun penyisiran tempat atau wilayah percontohan yang ada di tiap kelurahan hingga RW kurang dikatrol dan dikontrol, artinya ada penyuplai pendanaan yang tidak pas bahkan terkesan salah sasaran alias jauh dari capaian target.

Yang dijadikan tempat Kang Pisman pun luput dari pemberitaan media dan sakan sengaja disepikan ke publik artinya harusnya didorong dengan ekspos besar-besaran malah pakum.

Media menemukan rujukan yang pas sebagai tempat rujukan percontohan bahwa Kang Pisman dan Buruan Sae bersinergi dan berkolaborasi ditemukan di daerah Banjarsari RW 9 Antapani Tengah, Antapani, Bandung.

BACA JUGA :   Berkedok Kios Jamu, Polres Serang Kota Temukan 106 Botol Miras

Doddy Iryana, ketua RW 19 Anteng mengungkapkan bahwa Kang Pisman sudah berjalan 1 tahun yang awalnya mandiri dibentuk hingga baru 5 bulan ada bantuan pendampingan serta ada perhatian peralatan perkakas dari DLHK dan Dispangtan.

“Di RW 19 Anteng ini ada kolaborasi antara DLHK dan Dispangtan yang secara tidak langsung membantu DPKP3 masalah penataan pertamanan,” ungkap Doddy di Lapang Jasmin, Banjarsari RT 3 RW 19 Anteng, Antapani, Bandung, Selasa (1/12/2020).

“Dimana kompos, media tanam dan pupuk organik untuk kebutuhan Buruan Sae yang ada disini,” tambahnya.

Alhamdulillah dengan Kang Pisman ini jadi motivasi untuk membuat mesin pencacah sampah kompos yang senilai 3,5juta dengan menggunakan dinamo listrik.

“Kami disini mengolah sampah organik dan anorganik,’ tandasnya.

Sementara itu, Yayan, pendampingan dari DLHK menuturkan bahwa lokasi ini patut jadi percontohan untuk wilayah yang lainnya karena sudah terjalin kerjasama yang solid antar warga dan sudah berjalan dengan terbiasa dan tersendirinya.

BACA JUGA :   Bimtek TK/TPA BKPRMI Prabumulih, Meningkatkan Kualitas dan Wawasan Guru Mengaji

“Sampah organik dari warga secara rutin dua kali sehari sudah terkumpul secara kontinuitas sehingga produk hasil kang Pisman berlangsung dengan baik,” ujar Yayan.

“Jika terjalin kerjasama, sinergitas serta kolaborasi dengan baik dan kontinuitas maka program Kang Pisman dan Buruan Sae pun terwujud nyata, pemerintah tinggal meng-endorse dan mengimplementasikan hingga percontahan ini untuk didukung, dikelola, dimanajemen dengan baik,” tuturnya.

Yayan menjelaskan lebih lanjut bahwa hanya disini ada penyusunan manajemen dimana struktur organisasi dibentuk.

“Ada divisi komposter, divisi Kerajinan, divisi perkebunan dan pertamanan, Buruan Sae,” kata Yayan.

Dan Yayan memaparkan bahwa Buruan Sae selain dilakukan di sebagian rumah warga juga ada di masjid Al Barokah di RT1 RW 19.

“Buruan Sae disini ditanami juga ragam tanaman dan PBB (Pohon Berbunga dan Berbuah), tanaman apotek hidup, sayuran dan umbi-umbian serta tanaman hias disepanjang pagar dan halaman masjid Al Barokah,” tandasnya. Red/IWnaruna

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!