Turut Prihatin, Perwakilan Komunitas Seni di Subang Datangi Ibu Penderita Tumor ‘Mohon Bantuan Pemerintah’

***

Putraindonews.com – Subang | Mohon bantuan baju bekas untuk istri saya yang sedang sakit, karena semua baju kami sudah habis untuk lap….” Permohonan bantuan dari seorang fesbuker di salah satu grup itu menggugah simpati beberapa pembaca.

Salah satunya adalah Selly, seorang gadis yang berprofesi sebagai penyanyi organ dan anggota salah satu komunitas Seni di Subang. Jumat (27/05/2022)

“Permintaan ini tidak biasa lho. Dan ini dilakukan oleh seorang suami yang istrinya sedang menderita sakit parah. Makanya hati saya tergerak untuk mengunjungi sekaligus memberikan bantuan yang dia minta” terang Selly pada Ratna Ning.

Dia bersama Fani temannya lalu bertolak ke Bantarsari.

Benar saja, sampai di sebuah rumah yang sangat kecil yang ditunjukkan warga, kami disambut Dedi, suami penderita tumor di perut itu, yang sedang memasak untuk istrinya.

Ditengah rumah yang sempit itu tergeletak Nunik, ibu muda berusia 29 tahun dengan tubuh yang sudah kurus kering. Keadaannya sangat mengkhawatirkan. Dia hanya tidur dengan kondisi perut sudah bolong dan dipasangi selang untuk menampung air seni, Dari situ pula kotoran lain keluar.

BACA JUGA :   PMII STAI DDI Maros Rekrut Anggota Baru

“Tadinya ada benjolan, benjolan itu kata dokter mendesak usus dan mengakibatkan pecah. Jadi ada dua, yang satu benjolan yang harus dioperasi dan yang pecah itu harus ditutup!” Terang Dedi.

Ditanya awal mula menderita sakit, Nunik dengan suara putus putus dan pelan menerangkan mulanya sebelum Munggah puasa, ia selalu merasa perutnya begah sesudah makan.

Hanya dalam jarak dua bulan saja benjolan itu besar dan pecah.

“Pertama kami periksa di Rumah sakit ciereng, lalu dirujuk ke Siloam. Sudah mendapat pelayanan ct scan dan lainnya.

Tapi untuk operasi Siloam merujuk ke Rumah Sakit di Bandung..” terang Dedi sambil memperlihatkan bukti berkas berkas pemeriksaan.

“Tapi kami masih harus cekup nanti tanggal 30 dan mengambil surat rujukannya” terang Dedi dengan wajah bingung.

Saat ditanya bagaimana biaya mereka melihat kondisi kehidupan yang sangat prihatin itu. Dedi terdiam.

“Saya juga bingung. Saya minta bantuan Pampers dan baju bekas saja malu rasanya.

Tapi karena kami benar benar sudah kehabisan pakaian dan butuh banget Pampers maka saya beranikan untuk minta bantuan itu” jawab Dedi.

Dedi yang kesehariannya bekerja di proyek, tapi berhenti total untuk mengurus istrinya sejak istrinya sakit nyaris sudah tak memiliki apa-apa.

BACA JUGA :   BAMSOET ; Penularan COVID-19 Masih Tinggi, Jangan Dulu Relaksasi PSBB

Dia dan istrinya sama sama Yatim piatu. Kondisi ini membuat Selly yang sangat antusias mengajak kami, menangis sambil menyemangati Nunik yang hanya diam trgeletak.

“Saya ingin mengobati istri saya sampai sembuh karena dia kuat dan semangat. Tapi keadaan kami membuat saya bingung. Bahkan untuk mengurus ini itu saya bingung!”

Bantuan dari kepala desa baru didapatkan meski kata Dedi yang sebagiannya masih disimpan pengurus untuk keperluan berobat ke Bandung.

“Tapi untuk sehari-hari keperluan kami berobat, saya semakin bingung harus bagaimana. Saya selama ini mengurus semuanya sendiri.

Untuk cek up sekarang dengan kondisi seperti inipun saya bingung!” Kata Dedi.

Selli dan komunitas seninya berjanji akan membantu dengan upaya Galang Dana.

Kami juga berharap bantuan empati dan simpati dari dermawan. Tolong bantulah mereka, sepasang manusia yang juga berhak atas hidup dan kesehatannya.

Jika mau membantu silakan datang ke tempat tinggal mereka ke desa bantarsari RW 003/01 kecamatan Cijambe kabupaten Subang. Red/Ben

***

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!